Candi Prambanan - Sejarah, Legenda dan Mitos - Alvaro Transport

Candi Prambanan - Sejarah, Legenda dan Mitos - Alvaro Transport

Candi Prambanan adalah salah satu obyek wisata yang wajib dikunjungi apabila anda berkunjung ke Jogja. Berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Candi Prambanan merupakan komplek candi Hindu terbesar yang ada di Indonesia. Ketika mengelilingi candi anda akan disuguhi relief yang menceritakan kisah Ramayana.

 

Info Wisata Candi Prambanan

Alamat
Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman
Daerah Istimewa Yogyakarta
https://goo.gl/maps/JtMfLDXxsck

Situs resmi
borobudurpark.com

Hari & Jam operasional
Setiap hari: 06.00 – 17.00 WIB

Harga tiket masuk
Domestik – Dewasa: Rp40.000/orang
Domestik – Anak: Rp20.000/orang
Asing – Dewasa: USD18/orang
Asing – Anak: USD9/orang

Indonesia memiliki banyak candi yang dijadikan UNESCO sebagai situs warisan dunia. Selain Candi Borobudur, ada juga wisata Candi Prambanan yang dijadikan warisan budaya dunia sejak tahun 1991. Seindah apa situs bersejarah itu? Kita akan bahas di sini. Selain megah dan indah, bangunan penting umat Hindu ini juga memiliki berbagai hal yang pasti seru untuk dieksplorasi. Mulai dari legenda Roro Jonggrang, kompleks bangunan yang luar biasa megah sampai Sendratari Ramayana.

Bagian dalam bangunan pun tak kalah menarik. Ada banyak sekali relief relief yang sambung menyambung dan membentuk suatu cerita tentang kehidupan masa lalu objek wisata ini, termasuk asal usulnya. Penasaran dengan asal usul Candi Prambanan? Atau ingin tahu siapa itu Roro Jonggrang? Kalau gitu, mampir dulu deh di sini dan cari tahu tentang menariknya mengenali wisata Candi Prambanan dari dekat.

Asal Usul Candi Prambanan

Kalau berbicara mengenai wisata Candi Prambanan, pasti tak bisa jika tidak membicarakan Roro Jonggrang. Namun ternyata ada versi cerita mengenai asal usul Candi Prambanan yang lain;

1. Warisan Rakai Pikatan

Diceritakan bahwa pembangunan candi ini dimulai oleh oleh Rakai Pikatan. Ia adalah raja Mataram Kuno dari Wangsa Sanjaya. Pembangunan tersebut dimulai sekitar tahun 850 masehi dan masih berlanjut hingga pemerintahan Raja Lokapala. Bangunan ini merupakan “tandingan” dari situs Wangsa Syailendra, yaitu Borobudur.

Menurut Prasasti Shivagrha, terdapat informasi bahwa tempat ini dibangun untuk menghormati Dewa Siwa sebagai dewa tertinggi. Walau telah dibangun banyak candi candi kecil di sekitarnya, situs ini tetap jadi tempat utama untuk menggelar upacara sakral dan upacara pengorbanan agama Hindu.

Namun semua berubah ketika Mpu Sindok, Raja terakhir dari Wangsa Sanjaya, memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur. Bangunan yang pembuatannya dipelopori oleh Rakai Pikatan ini pun mulai ditinggalkan dan hancur. Dari cerita asal usul Candi Prambanan di atas, kamu pasti menantikan kemunculan Roro Jonggrang, kan? Nah ini dia infonya tentang sosok satu ini.

2. Legenda Roro Jonggrang

Selain asal usul Candi Prambanan versi sejarah nasional di atas, ada juga versi cerita Jawa-nya. Dikisahkan ada seorang Raja bernama Prabu Boko yang memiliki putri cantik bernama Roro Jonggrang. Suatu hari kerajaan Prabu Boko ini diserang oleh Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh Pangeran Bandung Bondowoso. Naasnya, Prabu Boko meninggal dan seluruh kerajaan jatuh ke tangan sang pangeran.

Bandung Bondowoso rupanya sangat tertarik untuk memperistri Roro Jonggrang. Roro Jonggrang yang benci sekali terhadap pria ini memintanya untuk membuat 1000 candi dalam semalam. Upaya yang mustahil agar keinginan Bandung Bondowoso gagal. Namun, ternyata pangeran ini sangat sakti. Ia pun memerintah para jin untuk membantunya. Roro Jonggrang tak kurang akal, ia menumbuk lesung waktu dini hari agar ayam ayam berkokok. Karena mengira hari sudah pagi, maka para jin pun bergegas pergi padahal pekerjaan mereka belum semua beres. Setelah pagi, ternyata hanya 999 candi yang berhasil dibuat.

Roro Jonggrang pun senang, tapi tidak dengan Bandung Bondowoso. Karena menyadari kecurangan Roro Jonggrang, menyebabkan ia gagal mempersunting wanita yang dicintainya itu, ia pun mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi yang ke 1000. Legenda ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Jawa sebagai asal usul Candi Prambanan. Konon patung Roro Jonggrang tersebut, yang merupakan jelmaan asli sang gadis, masih bersemayam di salah satu candi.

Hal ini juga yang memunculkan mitos bahwa apabila ada pasangan yang belum menikah mengunjngi wisata Candi Prambanan ini, mereka akan putus. Untuk kebenarannya, semuanya dikembalikan lagi ke pribadi masing masing sih.

Bagian Bagian Candi

Bagian wisata Candi Prambanan terbagi dalam 3 zona, yaitu pelataran njobo (luar), tengahan (tengah) dan njeron (dalam). Ketiga zona tersebut terinspirasi dari ajaran kosmologi Hindu sebagai berikut:

Kosmologi Hindu

Ajaran ini menceritakan tentang urutan alam yang dilalui manusia. Konsepnya hampir mirip dengan kosmologi Budha di Borobudur. Memang bagaimana sih konsep bangunan dari wisata Candi Prambanan ini? Langsung saja ini ulasannya.

1. Pelataran Njobo

Pelataran njobo berukuran 390 m2. Pelataran ini mendapat inspirasi dari Bhurloka, yaitu penuh hawa nafsu. Hal itu tergambar dari kaki bangunan pelataran.

2. Pelataran Tengahan

Dibangun di atas tanah seluas 222 m2, pelataran tengahan memiliki 4 teras yang disusun berundak. Setiap teras memiliki candi dengan ukuran yang sama dan jumlah totalnya adalah 878 candi. Namun sayangnya, karena termakan usia dan terkena efek dari gempa yang melanda Jogja tahun 2006, sekarang hanya tinggal tersisa reruntuhannya saja. Bagian ini terinspirasi dari Bhuvarloka dan itu tergambar pada tubuh candi candi di pelataran tengah.

Lalu apa itu Bhuvarloka? Bhuvarloka adalah alam tengah yang berisi orang suci dan para dewa, tapi bukan yang tertinggi. Disinilah alam transisi dari keadaan penuh hawa nafsu ke keadaan suci menuju Tuhan.

3. Pelataran Njeron

Pelataran ini terinspirasi dari Svargaloka atau alam tertinggi dan paling suci. Svargaloka dituangkan dalam bentuk mahkota yang menghiasi candi candi di pelataran njeron ini. Di bagian inilah terdapat 3 candi utama dan dianggap paling suci.

Candi Candi Utama

Bagian yang menonjol dari wisata Candi Prambanan disebut dengan candi utama. Dan biasanya candi utama inilah yang sering dijadikan spot foto para wisatawan. Kenapa utama? karena candi tersebut diperuntukan untuk dewa dewa tertinggi. Siapa saja itu?

1. Candi Dewa Siwa

Bagian ini merupakan bagian terbesar dan tertinggi dari seluruh bangunan yang ada di wisata Candi Prambanan. Situs yang memiliki panjang dan lebar masing masing 34 m2 dan tinggi 43 m2 ini disebut dengan Candi Siwa karena terdapat patung Siwa. Dalam kepercayaan Hindu, Siwa adalah dewa pelebur ciptaan Dewa Brahmana yang sudah usang. Pemeluk agama Hindu menganggapnya sebagai Dewa tertinggi.

Situs ini memiliki 4 buah pintu masuk dan 5 bilik ruang. Di semua pintu dihiasi dengan arca singa dan arca lokapala sebagai penjaga. Lokapala adalah dewa dewa penjaga arah mata angin yaitu Dewa Indra, Agni, Yama, Baruna dan Bayu.

Ada 4 arca yang terdapat di dalam situs yang memiliki 5 bilik ini. Yang pertama adalah ruang kosong yang akan mengantar kita ke ruang utama tempat arca Dewa Siwa bersemayam yang berada di tengah (bilik tengah). Di bilik sebelah barat, terdapat arca Dewa Ganesha, anak Dewa Siwa yang berkepala gajah. Lalu bergeser ke bilik selatan, kamu akan menemui arca Resi Agastya yang bergelar Bathara Guru. Ia adalah sosok resi penganut Siwa yang taat.

Di sebelah utara, kamu akan menjumpai arca Durga Mahisasuramardhani yang konon dipercaya sebagai jelmaan Roro Jonggrang. Karena itulah Candi Siwa ini juga disebut dengan Candi Roro Jonggrang. Ketika kamu menjelajahi semua bilik, kamu akan dihibur dengan relief cerita Ramayana yang melawan Rahwana, si Raja Alengka yang terbagi dalam 24 panel.

2. Candi Dewa Wisnu

Dewa ini dipercaya pemeluk agama Hindu sebagai dewa pemelihara. Bangunan ini terletak di sebalah kiri Candi Siwa. Terdapat 2 tingkat yang mana semakin ke atas akan berukuran semakin kecil. Dalam situs yang yang berukuran 20 m x 20 m dan tinggi 37 m2 terdapat arca Dewa Wisnu dan jelmaannya, yaitu Krishna.

3. Dewa Brahma

Dewa Brahma dianggap sebagai dewa pencipta oleh pemeluk agama Hindu dan di wisata Candi Prambanan, ia juga dibuatkan tempat penyembahan. Candi yang berada di sisi kanan Candi Siwa ini berukuran panjang 20 m, lebar 20 m dan tinggi 37 m. Di bagian luar candi dihiasi dengan cerita (lanjutan) Ramayana. Dan di bagian dalam para pengunjung akan menemui arca Dewa Brahma setinggi 2 meter.

Candi Pendukung

Untuk menghormati ketiga dewa di atas, maka dibuatkanlah juga candi candi pendukung lainnya, seperti di bawah ini:

1. Candi Wahana

Disebut juga dengan candi tunganggan para dewa, candi wahana dibangun di depan candi dewa yang mereka layani. Sebagai contoh Candi Nandi (kerbau), bangunan ini ditempatkan di depan Candi Siwa karena Nandi adalah tunggangan Siwa. Di dalam Candi Nandi, terdapat arca Dewa Surya dan Dewa Chandra.

Sementara di depan Candi Wisnu, terdapat Candi Garuda sebagai wahana-nya. Dan untuk Candi Brahma, wahana-nya adalah Candi Hamsa/Angsa. Namun di kedua candi tersebut tidak terdapat arca apapun di dalamnya seperti wahana Dewa Siwa.

2. Candi Apit

Terdapat dua Candi Apit di wisata Candi Prambanan. “Apit” dalam Bahasa Jawa berarti mendampingi. Oleh karena itu, situs ini diletakan di sebelah utara dan selatan barisan candi utama. Banyak yang mengira dua situs yang masing masing memiliki luas 6 m2 dan tinggi 16 m itu dibuat hanya untuk hiasan saja.

Tapi kemudian ditemukan relief dewi perempuan yang dipercaya sebagai Sarasvati, istri Brahma. Para peneliti berkesimpulan bahwa mungkin Candi Apit tersebut dibuat untuk menghormati Dewi Sarasvati.

3. Candi Pendamping (Perwara)

Keberadaan Candi Perwara mungkin sering luput dari perhatian pengunjung karena sudah banyak yang rusak. Total jumlahnya sebenarnya 224 unit, namun sampai 2017 ini baru dipugar 2 unit saja. Candi ini disusun 4 baris yang mana hal itu menggambarkan susunan kasta umat Hindu.

Sendratari Ramayana

Kalau kamu bingung sama cerita di relief, kamu bisa melihat versi live-nya melalui Sendratari Ramayana. Ini adalah pertunjukan gabungan antara drama dan tari tanpa ada dialog. Keindahan seninya akan semakin terasa dengan ditambah kemegahan Candi Prambanan yang dihiasi lampu sorot sebagai latar belakangnya.

Pagelaran Ramayana ini digelar malam hari setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mulai pukul 19.30 – 21.30 WIB. Kamu bisa memilih untuk menonton di panggung terbuka atau tertutup. Harga tiket masuknya dijual mulai Rp125.000/orang untuk kelas 2 panggung terbuka atau tertutup. Untuk kelas – kelas di atasnya, terdapat perbedaan harga berdasar jenis panggung yang dipilih.

Cara Menuju Ke Candi Prambanan

Letak Candi Prambanan berada di Desa Tlogo, Kecamatan Klaten Jawa Tengah.  Untuk menuju ke objek ini sangat mudah, bisa dilalui dengan kendaraan umum atau pribadi.

1. Kendaraan Pribadi

Bila kamu habis jalan jalan ke wisata alam Jogja dan ingin mampir kesini, kamu cuma butuh waktu tempuh sekitar 30 menit dari pusat kota Jogja atau daerah Malioboro. Rutenya adalah Malioboro – Jl Solo – gapura perbatasan DIY dan Jateng. Dari titik sini, cukup maju sejauh 500 meter melewati pertigaan lampu merah pertama lalu kamu akan melihat kompleks Candi Roro Jonggrang disebelah kirimu.

Jika perjalananmu dimulai dari Solo, cukup ambil jalur jalan raya Solo – Klaten saja, maka kamu akan langsung ketemu situs wisata ini dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Jika kamu berangkat dari Semarang, ini rute yang bisa kamu ambil: Semarang – Ungaran – Ambarawa – Pringsurat – Magelang – Jogja, lalu setelah gerbang keluar Jogja, kamu akan langsung sampai di lokasi, tepatnya ada di sebelah kiri jalan.

2. Kendaraan Umum

Bila berangkat dari Jogja, kamu bisa naik bus Trans Jogja koridor 1A. Bus ini akan langsung menurukanmu di depan kompleks Candi. Biayanya hanya Rp3.500 saja. Bila keberangkatan dimulai dari Semarang, kamu bisa naik bus AKAP Semarang – Jogja dengan tarif sekitar Rp50.000. Lalu turun di Terminal Jombor. Dari situ, naiklah bus Trans Jogja koridor 1A. Kamu akan bisa langsung turun di depan kompleks objek wisata ini.

Jam Operasional dan Harga Tiket Wisata Candi Prambanan

Bila ingin berkunjung ke wisata Prambanan ini, kamu cukup merogoh uang Rp40.000 maka kamu sudah bisa menikmati keindahan kompleks candi. Dan kalau kamu lagi berwisata dengan anak anak, misal keponakan, maka ia juga akan dikenakan biaya sebesar Rp20.000. Harganya cukup murah lho dibanding harga tiket Prambanan untuk turis asing.

Untuk turis asing dewasa dikenai biaya USD18 dan turis asing anak anak USD8. Gimana, masih murah tiketmu kan? Candi Roro Jonggrang ini dibuka tiap hari jam 6 pagi sampai 5 sore termasuk saat hari libur nasional kecuali Hari Raya Nyepi. Karena biasanya candi ini dijadikan tempat sembahyang umat Hindu se-Jawa Tengah dan sekitarnya.

Nah itu tadi sekilas info tentang wisata Candi Prambanan.